Monday, December 30, 2002

Di Balik Buku Terakhir Harry Potter

Catie dan ibunya baru menamatkan buku ketiga, Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, ketika dokter memutuskan bahwa hidup si kecil yang mengidap neuroblastoma (kanker ganas pada anak-anak) tinggal beberapa minggu lagi. Ibunya lalu menyurati penerbit Rowling di Edinburgh. Si pengarang menjawabnya sendiri dan bahkan membacakan buku keempat Harry Potter yang sedang dikerjakannya lewat telepon supaya si upik tahu apa yang terjadi di buku itu sebelum dia wafat. Tapi Catie tak pernah menamatkan kisah itu. Kisahnya.

Thursday, September 26, 2002

Taruhan oleh Anton Chekov

Saya menemukan cerpen ini di Republika edisi 18 Juni 2000. Sayang, saya tak tahu persis siapa penerjemahnya. Mungkin pihak redaksi sendiri.

Taruhan

oleh Anton Chekov

Saat itu malam musim gugur yang gelap. Seorang bankir tua berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya terkenang pesta yang diselenggarakannya pada musim gugur lima belas tahun silam. Banyak orang pandai yang hadir dan percakapan-percakapan yang menarik di sana.

Tuesday, September 24, 2002

Profil Cindhil G Maryanto dan Puisinya

Profil. Cindhil adalah panggilan akrab Gunawan Maryanto. Sastrawan dan pekerja teater ini kini aktif sebagai Manajer Program Teater Garasi di Yogyakarta. Dia terlibat menulis naskah teater berbau puisi, Waktu Batu, Kisah-kisah yang Bertemu di Ruang Tunggu, bersama Andre Nurlatif dan Ugoran Prasad yang dipentaskan di Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Utara, Yogyakarta, 2-4 Juli 2002, yang disutradarai Yudi Ahmad Tajudin.


Dia juga aktif dunia maya. Sejumlah tulisannya dia letakkan di BlockNot Newsletter. Tiga cerita pendeknya dimuat di Cybersastra: "Kenapa Lelaki Itu Demikian Mencintai Hujan?", "Masih Tentang Lelaki Yang Demikian Mencintai Hujan", dan "Suatu Pagi dan Burung yang Melintas Sendiri."

Muram. Chindil Gunawan Maryanto mengirim beberapa puisinya yang bernada muram dan menggali legenda-legenda Jawa, seperti tokoh Surtikanti. Dia juga punya sebuah puisi panjang, tanpa judul, terdiri dari 16 bait.

CATATAN: Hak cipta pada penulisnya.


Mustafa Ismail dan Puisinya

Mustafa Ismail lahir di Aceh, 25 Agustus 1971. Menulis puisi, esai, opini, dipublikasikan di media cetak terbitan Aceh, Medan, Jakarta, Semarang. Puisi-puisinya juga terkumpul dalam beberapa kumpulan puisi bersama, antara lain Banda Aceh (DCP, 1992), Lambaian (antologi 7 penyair Aceh, Panca, 1993), Telah Turun Burung-Burung ke Irian Jaya (LKAB Medan, 1995), Setengah Abad Indonesia Merdeka (Solo, 1995) Seulawa (Jakarta, 1996), dan Mimbar Penyair Abad 21 (1996). Kini bekerja sebagai wartawan di Jakarta.

CATATAN: Berikut ini sajak-sajak yang Mustafa Ismail kirim ke kami. Hak cipta berada di tangan penulisnya.

Thursday, August 01, 2002

Oscar Wilde dan Raksasa yang Rakus

Oscar Fingal O'Flahertie Wills Wilde nama lengkap Oscar Wilde (1854-1900). Dia lahir di Dublin sebagai putra dokter bedah Sir William Wilde dan penulis Jane Francesca Elgee (terkenal sebagai Speranza). Di tempat kuliahnya, xford University, Inggris, dia menampakkan asketisme fanatik dengan cara berpakaiannya yang dandi dan menjauhi olahraga dan kekerasan. Sebelum dia menunjukkan perasaan homoseksualnya pada 1886, Wilde tergolong pengarang kelas dua. Dia pernah dipenjara lewat pasal antihomoseksual pada 1895 dan sudah bankrut sebelum dia meninggalkan penjara itu.

Sejumlah karyanya dapat dibaca di Bibliomania. Informasi di internet mengenai Wilde dapat ditemui di Showgate.com yang menghimpun link berguna mengenai dirinya, Oscariana membahas kehidupan Wilde, Landow's Homepage memuat fitur studi sastra atas karya Wilde, The Story of Oscar Wilde, Oscar Wilde's 1895 Martyrdom, Newsletter tentang Wilde, Galeri Foto


Sunday, July 21, 2002

Kesedihan


Oleh Anton Pavlowich Chekov

(Sumber: Kompas, Minggu, 21 Juli 2002)

KERAMAIAN senja. Salju basah yang lebat dengan malas terbang mengitari nyala lentera yang baru saja dinyalakan, dan perlahan-lahan hinggap dengan lembut pada atap, punggung kuda, pundak dan topi-topi. Iona Potapov, sang kusir, telah lama memutih karenanya. Ia bertekuk-sejauh mana badan makhluk hidup bisa melakukannya- duduk di atas kursi kereta dan tak bergerak. Tumpukan salju telah menimbuninya. Walaupun demikian pada saat itu seakan-akan ia tidak menemukan alasan untuk mengibaskan salju dari dirinya....Kuda betinanya juga memutih dan bergeming. Dengan bentuk-bentuk kaki yang ceking dan kaku, dia mirip permen jahe. Sang kuda barangkali tenggelam dalam pikirannya. Kuda mana pun-yang dipisahkan dari weluku, dari lukisan-lukisan alam nan biru, kemudian terbuang pada jeram yang dipenuhi dengan nyala api yang mengerikan, gemerisik yang bising dan hiruk-pikuk manusia-maka mau tak mau akan berpikir.

Thursday, February 28, 2002

Badai Salju oleh Aleksandr Pushkin

Pikiran Rakyat, 28 Februari 2002

BADAI SALJU

Aleksandr Pushkin

KISAH ini terjadi pada tahun 1812. Marya Gavrilovna adalah seorang gadis muda yang cantik dan berbahagia. Dia berusia 17 tahun dan jatuh cinta pada seorang perwira tentara bernama Vladimir. Dia menulis surat-surat yang panjang pada si perwira dan Vladimir muda menulis jawaban-jawaban tak kalah panjangnya, ia titipkan lewat pelayan Marya. Dua insan dimabuk cinta ini pun bertemu di sebuah hutan dekat rumah Marya. Namun orang tua Marya Gavrilovna memergoki pertemuan-pertemuan mereka, dan mereka melarang keras anak gadisnya melakukan pertemuan-pertemuan lagi. Marya patah hati. Namun Vladimir masih berkirim surat-surat kepadanya secara rahasia dan panjang pula.

Thursday, January 24, 2002

Osamu Tezuka and Metropolis

At late 1940s, long before Astro Boy and Kimba the White Lion established Osamu Tezuka as on of influential Japanese animator, the legendary illustrator had created classic manga Metropolis.

Searching...

Custom Search