Monday, January 05, 2004

Kisah Pesulap India yang Menegakkan Seutas Tali

Pernah dengar cerita ini: seorang fakir India menyulap seutas tali jadi tegak menuju langit di udara hingga tak terlihat. Lalu seorang bocah 6 tahunan memanjat "tiang" tali itu hingga 30-40 kaki dari tanah. Tak lama kemudian, tali itu lenyap. Cerita itu dikisahkan oleh sepasang wisatawan Amerika yang baru kembali dari India dan dimuat di Chicago Daily Tribune, 8 Agustus 1890. Beberapa bulan kemudian, editor koran itu baru menyadari bahwa cerita itu bohong dan dua wisatawan itu tak pernah ada. Tapi, telat, cerita itu terlanjur dicetak di koran-koran dan jurnal di seluruh dunia. Anda barangkali satu dari jutaan orang yang mempercayainya, bukan? Cerita itu dibongkar Peter Lamont dalam bukunya, The Rise of the Indian Rope Trick.

Kutukan Diah Ayu

Itu hari paling kelabu dalam sejarah kolonial. 142 orang Belanda totok mati dalam sehari pada 1878. Pelakunya Diah Ayu si tukang masak. Surat kabar saat itu hanya melaporkan mengenai "kematian-kematian wajar yang mencurigakan" di sekitar Batavia. Itulah Kutukan Dapur kata Eka Kurniawan.

Membunuh Freud

Dengan Interpretation of Dreams, Freud telah menarik sains jatuh ke dalam lenggangan mistiknya. Yap, kemenangan Freud telah menjadi bencana. Psikonalisa telah mensubversi hakikat rasionalitas Barat, mengganti sebuah wacana haram jadah bagi konvensi dialog yang menghargai fakta yang dipelihara peradaban sejak Socrates. Todd Dufresne mencoba mengidentifikasi ekses pascastrukturalisme dan pascamodernisme dalam Killing Freud: 20th-century culture and the death of psychoanalysis.

Searching...

Custom Search