Friday, June 15, 2001

Air Mata Kemanusiaan dalam Festival Film Human Right Watch

Koran Tempo, 15 Juni 2001

FILM itu dibuka dengan gambaran yang menyedihkan: tubuh Patrice Lumumba, pemimpin politik legendaris Afrika, bersama mayat dua pendampingnya dibakar oleh dua serdadu Belgia di suatu malam yang berangin dan jauh dari siapa pun.

Lumumba karya sutradara Haiti, Raoul Peck, jadi sebuah film realistik yang merekam sang tokoh, dari awal kehidupannya hingga sang aktivis menjadi pemimpin populer di Stanleyville (sekarang Kisangani), Kongo, Afrika.

Stanley Kubrick, Sang Legenda Berlanjut ke DVD

Koran Tempo, 15 Juni 2001

DALAM sejarah perfilman, Stanley Kubrick adalah sebuah legenda. Dia anak miskin kelahiran Bronx, Amerika, yang belajar fotografi dan film secara otodidak. Dari tangannyalah lahir karya-karya emas, seperti Spartacus, Lolita, dan 2001: A Space Odyssey, meski dia tak pernah menang Oscar.


Meski hidup di kalangan selebriti, Kubrick bukanlah orang yang gampang bicara kepada pers. Kebisuannya tentang kehidupan pribadinya menjadikannya mitos, apalagi setelah sutradara itu meninggal tiba-tiba dua tahun lalu setelah menyelesaikan film terakhirnya, Eyes Wide Shut. Orang-orang pun terus membicarakan soal dirinya, terutama teknik perfilmannya yang selalu dipuji-puji. Namun, suara-suara sumbang juga muncul soal pribadi Kubrick yang dicap sebagai eksentrik, pemarah, arogan, paranoid, dan menampik semua orang.

Searching...

Custom Search