Saturday, December 27, 2003

The Man Behind The Mall

Seperti Freud, arsitek Victor Gruen (1903-1980) adalah Yahudi sekular yang melarikan diri dari Vienna menghindari Nazi. Bedanya, Gruen--dulu bernama Victor Gr�nbaum--berurusan dengan arsitektur dan mengubah lanskap Amerika dengan bangunan ciptaannya. Dia adalah bapak mall modern dengan gagasan untuk menjadikan mall sebagai substitusi pusat kota. Tapi, pragmatisme ekonomi mengubah mall jadi raksasa ganjil di tengah kota. Hmmm, tapi dia punya banyak gagasan lain, di antaranya melarang mobil berkeliaran di jalan-jalan utama kota. Mungkin rada mirip dengan gagasan Sutiyoso bikin aturan 3 in 1 di Jalan Sudirman demi busway impiannya.

Friday, December 26, 2003

Yang Ter- Tahun Ini

Ada banyak hal yang perlu dicatat dari dunia tahun ini. Sebagian yang terbaik bisa dilihat di Year In Review.

Wednesday, November 12, 2003

Hitler Sebagai Hausfrau

Begini dia melayani tamunya. Kala para tamu tiba di Berghof, tempat peristirahatan sang Fuhrer, para tamu sering heran menemukan Hitler sendiri yang menyambut mereka sebagai hausfrau. "Dia selalu peduli dengan kesehatan mereka dan siap dengan nasihat medis dan nutrisi... bir, anggur, dan liquor," tulis Jesse Browner dalam The Duchess Who Wouldn't Sit Down: An Informal History of Hospitality. Sang Fuhrer tak cuma menawarkan kepada tamunya dua menu--satu vegetarian, yang lain tidak--dia juga menyediakan setiap ruang tamunya dengan kitab Mein Kampf dan gambar porno Prancis.

Tuesday, November 11, 2003

The Dark Side of Mel Gibson

Mel adalah superstar paling mapan di Hollywood. Ia marah ketika The New York Times Magazine mewawancarai ayahnya, Hutton Gibson, sisi gelap dari seorang pesohor. Hutton dilukiskan sebagai veteran yang percaya bahwa John Paul II bukan katolik, holocaust tak pernah terjadi, dan ide evolusi cuma main-main. Juga, Hutton suka baca novel detektif. Begitulah gambarannya di HoustonPress.

Kolom Terpendek di Dunia?

Hari ini Guinness Book of World Records mencapai penjualannya yang ke-100 juta eksemplar. Untuk memperingatinya, kolumnis The Washington Post Magazine Gene Weingarten berusaha memasukkan dirinya ke buku rekor dunia itu dengan berita koran terpendek yang pernah ditulis (the shortest bylined newspaper story ever written). Judul beritanya "Guinness Record Book Today Celebrates 100 Millionth Sale" yang dimuat di halaman C01 Washington Post hari ini dan berisi satu kata teks saja: Yay. Silahkan baca kolomnya.

Het Spijt Me

Bagaimana Anda mengatakan "maafkan saya" kepada orang berbahasa lain dari Anda. Orang Cina mengenalnya sebagai "Zhen bao qian", orang Belanda "Het spijt me", orang Jepang "Gomen nasai". Kini Donnell Library Center berbaik hati menyusun World Languages Collection Useful Expressions and Greetings in 26 languages, kecuali bahasa Indonesia :(.

Sunday, November 09, 2003

McDonald's dan McJob

CEO McDonald's Jim Cantalupo memprotes istilah "McJob" dalam edisi mutakhir Merriam-Webster's Collegiate Dictionary yang mendefinisikan istilah itu sebagai "pekerjaan dengan gaji rendah dan mati karir" (low paying and dead-end work). Istilah itu sangat mirip dengan McJOBS, program pelatihan perusahaan itu untuk memberdayakan orang secara mental dan fisik.

Monday, November 03, 2003

Surat-E kepada L.M.

Ah, kamu

Telah kukirim semiliar cahaya

kunang ke haribanmu

Semuanya tak kembali, tak berkabar...

Apatah yang sesungguhnya terjadi di balik tabir mentari?

Thursday, October 09, 2003

Harga Naik, Jangan Gelap Mata

Keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik, tarif telepon, dan harga bahan bakar minyak disambut protes dan demonstrasi. Tapi, coba lihat ini. Jumlah telepon di negeri berpenduduk 210 juta jiwa ini tak sampai 8 juta sambungan, sedikit lebih rendah ketimbang jumlah nomor telepon seluler yang tersedia. Selain itu, hampir separuh rumah tangga belum menikmati jaringan listrik PLN. Walhasil, boleh dikata kenaikan tarif telepon hanya akan menerpa tak sampai sepuluh persen penduduk yang tergolong rumah tangga terkaya di negeri ini. Maka, jika tarif telepon disubsidi, berarti lebih dari 90 persen rakyat yang miskin terambil haknya. Opini Tempo.

Wednesday, October 01, 2003

Weapons of Mass Destruction

American Dialect Society memilih "weapons of mass destruction" sebagai kata-kata tahun 2002 dalam pertemuannya di Atlanta. Kata-kata lainnya adalah "wombanization" (sinonim dengan feminization), "Neuticles" (merek biji kemaluan palsu untuk binatang peliharaan tanpa gender), "Blog" (catatan pribadi yang ditampilkan di Web), dan "Iraqnaphobia" (kecemasan terhadap perang melawan Irak).

Sastra, Dukun, Dokter

Dalam kritik sastra Indonesia belum banyak studi tentang motif penyakit dan pengobatan dilakukan, tapi ada beberapa tulisan singkat mengenainya. Misalnya, dua peneliti Belanda, de Josselin de Jong dan Jordaan, meneliti motif penyakit dalam teks-teks klasik dan menginterpretasikan bahwa teks-teks yang menggambarkan seorang raja kena penyakit merupakan sebuah bentuk kritik politik. Dalam sebuah artikel di jurnal RIMA, Australia, Helen Pausacker dan Charles A Coppel membahas hubungan antara cinta, penyakit, dan citra perempuan dalam novel-novel Melayu Pasar karya para pengarang Tionghoa Peranakan. Katrin Bendel memulai studinya tentang Dukun dan Dokter dalam Sastra Indonesia.

Thursday, May 01, 2003

Hegemoni Keraton Yogyakarta

Hegemoni kekuasaan Keraton Yogyakarta dimulai ketika belum terbentuk kesadaran kritis individu yakni saat sultan mengangkat 45 jurukunci untuk menjaga situs Parangkusumo yang diyakini sebagai tempat pertemuan Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati. Artikel.

Monday, March 24, 2003

Ilustrator Kentardjo Wafat

Perupa otodidak Kentardjo, 82 tahun, wafat pada Sabtu, 8 Maret pukul 05.00 di Panti Wredha Abiyasa, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Dia ilustrator pertama yang menciptakan prototipe Mahesa Jenar dalam cerbung Nagasasra dan Sabuk Inten karya SH Mintardja di Kedaulatan Rakyat dan cerita buku yang diterbitkan PT BP Kedaulatan Rakyat. Dia juga menggarap ilustrasi cerbung Suramnya Bayang-bayang dan Api di Bukit Menoreh. Perupa seangkatan Affandi dan Soedjojono ini mulai aktif sebagai pegrafis pada majalah Panjebar Semangat, Surabaya, pada 1938. beritanya.

Meninggalnya A.A. Navis

Ali Akbar Navis (79), Sabtu dini hari, sekitar pukul 05.00 WIB, di RS Yos Sudarso Padang, akibat penyakit paru-paru. Pria kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat, 17 November 1924, itu terkenal lewat cerpen, "Robohnya Surau Kami", di Horison yang mendapat penghargaan sebagai cerpen terbaik pada 1995. Buku pertama Navis adalah kumpulan cerpen dengan judul cerpen tersebut pada 1956. Lulusan INS Kayutanam 1943 ini juga menulis buku Cerita Rakyat Sumatera Barat 2 dan sejumlah artikel budaya. Dia menerima sejumlah penghargaan, seperti dari Radio Nedherland untuk cerpen "Jodoh" pada sayembara cerpen Kincir Emas (1975), Hadiah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1992), Anugerah SEA Award dari Kerajaan Thailand (1992), Anugerah Buku Utama dari UNESCO (1999) atas buku "Cerita Rakyat Sumatera Barat 2", dan Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah RI (2002). Obituari.

Mesin Peramal Lagu Top

Lagu-lagu yang masuk deretan teratas tangga lagu semacam Billboard memiliki suatu formula matematika. Kini formula itu dipakai untuk sebuah program yang disebut Hit Song Science (HSS) yang konon telah meramal dengan tepat keberhasilan lagu jazz Norah Jones berbulan-bulan sebelum lagu itu masuk tangga lagu puncak Inggris dan memenangi delapan Grammy. HSS, produksi perusahaan Spanyol, Polyphonic HMI di Barcelona, mencari kesesuaian suatu lagu dengan lagu-lagu terkenal. Setiap lagu dibacanya melaui satu set penyaring sinyal yang mengidentifikasi dan membandingkan dengan selusin lebih pola musikal.

Friday, March 21, 2003

Profil Imron Supriyadi dan Cerpennya

Imron Supriyadi lahir di Borobudur, Magelang,  18 Mei 1973.  Alumni Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Palembang ini aktif menulis dan berkesenian sejak pertengahan 1993. Ia pernah aktif di Teater Aladin, Teater Kreta, dan ASBP SUBUH Palembang. Kolom, artikel dan cerpennya dimuat di beberapa media cetak di Palembang (Sriwijaya Post, Sumatera Ekspres, tabloid Semesta, tabloid Media Sumatera, tabloid Alternatif, majalah Sindang Merdeka, dan media cetak lainnya). Ia pernah menjadi wartawan Sumatera Ekpsres dan tabloid Media Sumatera. Sekarang bekerja sebagai reporter radio Smart FM Palembang. Ia tinggal di Jalan Demang Lebar Daun No.1 Blok P Palembang, Sumatera Selatan. Email: imron_73plg@yahoo.com

Berikut ini cerita pendek "Orang-Orang yang Mengusir Tuhan" dan "Sedang Tuhan Pun Bisa Mati" yang dikirim Imron kepada saya pada Desember 2000. Hak cipta pada pengarang.


Puisi-puisi Henny Purnama Sari

Date: Wed, 29 Jan 2003 04:27:38 -0800 (PST)
From:  Henny Purnama Sari
Subject: Puisi2ku
To: z_iwan


Menuju Manusia

Satu: Air mata

     Hakikatku meleleh
     melukisi lingkar hidup dengan tetes-tetes
     Setiap gerak adalah tetes
     Tiap-tiap napas selalu tetes
     Semua tetes bernama aku
     Memeluk tiap kiamat yang tak pernah singgah
     Ayo, kumpulkan bahan baku! Niscaya  cuma air mata
     Ketahuilah, Raja memadatkan air mata hingga mengeras kapur
     lalu disebutnya sebagai aku,
     maka jadilah aku
     yang tak pernah tahu paras letih, terlebih jenuh
     Tes.., tes.., tes

Thursday, March 20, 2003

Petisi Perdamaian Menentang Perang

Sejumlah penyair yang aktif di berbagai milis sastra bersepakat membikin petisi antiperang sebagai sikap terhadap ancaman dan kini serangan Amerika Serikat ke Irak. Make Poems, Not War! Anda dapat membaca petisi dalam bahasa Indonesia dan Inggris di bawah ini atau turut angkat bicara di forum Against the War.

Petisi ini dibacakan dalam acara pertemuan anggota milis yang diadakan Yayasan Mutimedia Sastra di PBS HB Jassin, TIM, Jakarta, 8 Maret 2003 dan diserahkan kepada Konselor Penerangan dan Kebudayaan Gretta N. Morris di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, 19 Maret 2003

Tuesday, January 28, 2003

Celana Joko Pinurbo

Lalu ia ngacir, tanpa celana dan berkelana mencari kubur ibunya, hanya untuk menanyakan, "Ibu, kau simpan di mana celana lucu yang kupakai waktu bayi dulu?".

Celana dan kuburan, di tangan Joko Pinurbo, menjadi rangkaian kata yang tersatukan. Ia membongkar makna kata dan menghidupkan makna baru lewat hal yang sepele dan seram, seperti, celana, vagina, ranjang, kuburan, ziarah, dan kematian.

The Hulk Skin untuk YM

Bagi para pengguna Yahoo! Messenger, saya membikin dua kulit penghias messenger (YM skin) itu dengan tema The Hulk dan Laetitia Casta untuk komputer berbasis Windows. Di kedua alamat itu tersedia skin dalam format zip dan exe untuk didownload. Tentang cara penggunaannya bisa dibaca di Yahoo Messenger Help.

In Memoriam Hildawati

Jumat, 17 Januari 2003 pukul 21.20 WIB, keramikus Hildawati Soemantri meninggal di RS Darmais Jakarta karena kanker. Dia telah membuat tonggak bersejarah dalam seni modern Indonesia ketika memperkenalkan seni instalasi pada 1976. Jim Supangkat mengenangnya sebagai "perupa Indonesia pertama yang menempatkan seni keramik sebagai media ungkapan". In memoriam.

Monday, January 20, 2003

Etika Global

Hans Kung menyatakan tak akan ada tatanan baru tanpa sebuah etika dunia yang baru; sebuah etika global. Ia mendefinisikan etika global sebagai sebuah konsensus dasar tentang nilai-nilai pengikat dan sikap dasar yang dikukuhkan oleh semua sistem kepercayaan (agama) meskipun terdapat perbedaan dogmatis, dan yang sesungguhnya bisa juga disumbangkan oleh kaum non-beriman (ateis). Lalu, bagaimana mencapai konsesus itu untuk membangun etika global?.

Friday, January 10, 2003

Dapatkah Musik Pop AS Memikat Arab?

Amerika akan mengeskpor antologi tulisan pengarang Amerika ke Arab untuk mempropagandakan bahwa Amerika itu beragam dan tak begitu jahat seperti dikabarkan media Arab selama ini. Amerika seharusnya mengikuti cara pemerintah-pemerintah Arab yang sadar bahwa musik adalah bentuk ekspresi yang paling kuat, bukan buku. Itu sebabnya mengapa mereka memakainya sebagai propaganda sekaligus melarangnya.

Teknofobia Tolkien

Kalau JRR Tolkien menyaksikan film Lord of the Rings: The Two Towers, pastilah dia kecewa berat, karena sebenarnya Tolkien sangat cemas pada yang namanya teknologi robotik dan skeptis terhadap modernisme. Dia lebih suka bernostalgia ke alam pedesaan Inggris yang tenang yang tidak terganggu rel kereta api dan derum mobil, seperti hidup para Hobbit di kampungnya yang damai. Itulah teknofobia Tolkien.

Kebudayaan Daerah dan Sastra Indonesia

Sastra bukan sekadar latar. Ia berisi tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, problema-problema, dan tentu suasana serta alur beserta konfliknya. Masing-masing unsur tersebut bisa ada bisa tidak, bisa dominan bisa sekadar membayang. Namun, Manusia adalah bagian yang tidak bisa dihilangkan dari sastra. Bahkan, pada sajak-sajak paling liris dan imajis pun kita akan menemukan intensi pada manusia. Hanya manusia dan yang mengacu kepada manusia yang menjadikan karya sastra teguh sebagai karya sastra. Maka di tengah kecenderungan memilih Indonesia atau memilih daerah, sastra tidak akan mendapat apa-apa dari keduanya jika tidak melibatkan unsur terpenting, yakni hadirnya manusia. Demikian Agus R Sarjono.

Proses Osmosis Kebudayaan Indonesia

Peneliti budaya Indonesaia, Claire Holt, wafat pada 1970 dengan meninggalkan Art in Indonesia: Continuities and Change (1967), sebuah karya yang boleh dibilang magnum opus. Fokus utama karyanya adalah melacak benang-benang utama kontinuitas, diskontinuitas, perubahan-perubahan gaya atau perasaan-perasaan dalam struktur sejarah seni di Indonesia, dari masa prasejarah sampai modern. Proses dinamika sejarah kesenian Indonesia bagi Holt adalah semacam proses osmosis kebudayaan yang terus-menerus. Istilah osmosis itu juga digunakan oleh Denys Lombard, dalam karya monumentalnya, Nusa Jawa: Silang Budaya. Seno Joko Suyono mencoba Membaca Ulang Claire Holt.

Thursday, January 09, 2003

Memetakan Kebudayaan Indonesia

Kongres Kebudayaan Ke-5 akan berlangsung di Bukittinggi, Sumater Barat, 20-23 Oktober mendatang dengan ketua steering commite Prof. Dr. Toety Herati dan wakil-wakilnya Ignas Kleden, Ridwan Saidi, dan Putu Wijaya. Menurut budayawan Jacob Sumardjo, kongres kebudayaan kali ini seharusnya kembali memperhatikan budayanya yaitu pandangan, totalitas mendasar tentang keberadaan tingkah laku, pola pikir orang Indonesia sekarang ini sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jacob berharap kongres memperhatikan lokalitas-lokalitas baik secara primodial maupun historis karena pola berpikir di Indonesia kini sangat plural di setiap daerah.

Kiai Muda yang Memelihara Anjing

A Mustofa Bisri menulis cerpen Gus Muslih yang digambarkan sebagai seorang kiai muda yang cerdas, kritis, tegas, dan lugas. Apabila melihat sesuatu yang dianggap tidak benar, tanpa ragu dia akan menyalahkan. Ungkapan favoritnya: qulilhaqqa walau kaana murran, katakanlah yang benar meski terasa pahit. Banyak hal yang sudah berjalan lama di daerah kami yang dihujat dan dipertanyakan olehnya. Misalnya kebiasaan keluarga yang mendapat musibah kematian, memberi makan kepada para tamu yang bertakziah, dan memberikan uang salawat kepada kiai atau modin. Terakhir, daerah kami geger ketika Gus Muslih memelihara anjing.

Wednesday, January 08, 2003

Kebenaran Jurnalisme dan Kebenaran Hukum

Fakta jurnalisme tidak selalu identik dengan fakta hukum (rechtsfeit). Tidak selamanya kebenaran jurnalisme didukung kebenaran menurut kacamata hukum (rechtswaarheid). Kebenaran jurnalisme cenderung pada kebenaran formal (semu). Sedangkan kebenaran hukum cenderung mengutamakan kebenaran hakiki (materielewaarheid). Namun, kebenaran jurnalisme yang bersifat formal (semu), menurut pengalaman Time vs mantan Presiden Soeharto (tahun 2000), ternyata dapat menjadi kebenaran materiil jika hakim meyakininya (menjadi keyakinan hakim). Andi Muis mengupas Kasus "The Washington Post".

Monday, January 06, 2003

Tolkien tentang Beowulf

JRR Tolkien dulu telah menerjemahkan dan memberi komentar sepanjang 2.000 halaman atas legenda Beowulf dalam Beowulf, the Monsters and the Critics yang disampaikannya dalam kuliah di British Academy pada 1936. Naskah berharga itu kini tak sengaja ditemukan Michael Drout, sarjana bahasa Inggris Abad Pertengahan dari Amerika. Konon, kisah Beuwulf inilah yang menginspirasi Tolkien menulis Lord of the Rings. Drout mengaku betapa sukarnya mengedit naskah kuno itu. Naskah itu dinilai sebagai kritik penting dalam sejarah sastra Inggris, karena Tolkien telah membalik pandangan bahwa Beowulf adalah kisah kelam menjadi sebuah epos sastra.

Bahasa, Faktor Pembeda Manusia?

Faktor apa yang membedakan manusia dari binatang? Berabad-abad para pemikir menyimpulkan bahwa budaya, terutama bahasa, adalah faktor pembedanya. Persoalannya, sejumlah penelitian hati-hati terhadap sejumlah jenis binatang beberapa waktu belakangan ini menunjukkan bahwa binatang juga berbudaya dan berbahasa. Ahli bahasa Amerika, Noam Chomsky, berkolaborasi dengan dua biolog Harvard, Marc Hauser dan W. Tecumseh Fitch, mencoba membuktikan bahwa manusia masih berbeda dalam hal bahasa dalam artikel di Science, "The Faculty of Language: What Is it, Who Has It, and How Did It Evolve?", naskah pertama Chomsky tentang evolusi bahasa. Benarkah bahasa faktor pembedanya?.

Sunday, January 05, 2003

Berpulangnya Agam Wispi

Agam Wispi lahir 31 Desember 1930 di Pangkalan Susu dan meninggal 1 Januari 2003 di sebuah verpleghuis (rumah jompo) tempat tinggalnya dua tahun belakangan ini di Amsterdam. "Puisi, hanya kaulah lagi tempatku pulang," tulis Agam di pengasingannya. Alex Supartono menulis memoriam mengenai si penyair Yang Berpulang Sebelum Pulang.

Wednesday, January 01, 2003

Indonesia dari Kacamata Pascakolonialisme

Sudah saatnya kini kita mulai berpikir dengan cara yang sedikit pascakolonial dengan meragukan kembali anggapan-anggapan lama tentang Indonesia. Tak tertanganinya konflik disini mungkin karena kita masih berpegang pada asumsi-asumsi kolonial. Anggapan tersebut berguna untuk mengamankan kekuasaan, tetapi tak berguna untuk menciptakan masyarakat damai. Ignas Kleden melakukan penggalian arkeologis atas kebudayaan Indonesia dalam Arkeologi Perdamaian.

Parlemen Amatiran

Kemelut tentang amandemen UUD45 lahir dari pemerintahan para amatir: memperkuat kekuasaan eksekutif dan parlemen sengaja menyerahkan sebagian kekuasaannya (pembentukan undang-undang) kepada eksekutif. MPR jadi tak merasa perlu minta pendapat rakyat (referendum) karena mengandaikan rakyat telah memberi kuasa penuh kepada MPR, dan kuasa ini tidak dapat ditarik lagi. Demikian kesimpulan Dr. Ir. Sudarsono H. M.A., Kepala Badan Diklat Depdagri dan alumni The University of Tokyo dalam Government By Amateurs.

Searching...

Custom Search