Tuesday, January 28, 2003

Celana Joko Pinurbo

Lalu ia ngacir, tanpa celana dan berkelana mencari kubur ibunya, hanya untuk menanyakan, "Ibu, kau simpan di mana celana lucu yang kupakai waktu bayi dulu?".

Celana dan kuburan, di tangan Joko Pinurbo, menjadi rangkaian kata yang tersatukan. Ia membongkar makna kata dan menghidupkan makna baru lewat hal yang sepele dan seram, seperti, celana, vagina, ranjang, kuburan, ziarah, dan kematian.

No comments:

Post a Comment

Searching...

Custom Search