Fandra Febriand alias Butre lahir di sebuah desa bernama Biaro, di pinggiran
kota Bukittinggi. Tepatnya pada jam 18.30, suatu senja di akhir Februari, 28
Februari 1981. Aku menghabiskan masa kecil di kampung halamanku, sebuah desa ibu
kecamatan IV Angkek Canduang, kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Saat ini aku sedang melewati proses studiku di Universitas Padjadjaran, Bandung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik jurusan Antropologi Sosial. Selain itu aku adalah anggota Huria Mahasiswa Antropologi Unpad (HUMAN), juga anggota Jaringan Kekerabatan Mahasiswa Antropologi Indonesia (JKAI). Di lain waktu aku mencoba ikut aktif dalam berbagai kegiatan kesenian di kota Bandung terutama di bidang teater dan sastra.
Aku mempunyai banyak kegemaran, membaca apa saja, menulis apa yang ingin dimuntahkan, atau berbetah-ria di depan komputer. Selain itu jika anda seorang adventure mungkin suatu saat kita berjumpa di daerah pedalaman, karena di sanalah salah satu tempat yang mengasyikkan buatku, selain kampung halamanku tentunya.
Sumber: Situs Pribadi Butre
CATATAN: Berikut ini sajak-sajak yang Butre kirim ke kami. Hak cipta berada di tangan penulisnya.
Date: Thu, 23 Nov 2000 07:10:09 -0500 (EST)
From: Art_butre@hotmail.com
Subject: Puisi
To: ONE-WEB
Galau
Ajari aku melepas dikau
Ajari aku biarkan kau terbang tinggi
Entahlah
Dalam hampaku kau hampiri
hinggap mulus dalam muntahku
jilati, beri damai
Entahlah
Dalam riuhku kau jauhi
terbang tinggi dalam gelakku
bebasi, beri damai
Ajari aku melepas dikau
Ajari aku biarkan kau terbang tinggi
Entahlah
Hampaku hadir sesaat riuhku berlalu
hampa menohokku
mencegatku
berpaling padamu
lalu aku muntah !
Ajari aku menangkap dikau
Ajari aku dekap kau dalam pangkuan
kala riuhku
kala hampaku
tidak dalam maya
lalu aku muntah !
Yang Tersisa
Ambilkan sekuntum mawar mekar
Kan kutebar buatmu
Hisap aroma penuhi rongga
Peduli itu jarum tetap berdetak
Ambilkan sekuntum mawar mekar
Biar kuapikan hingga terabu
Ditelan angin malam
Dielus embun dini hari
Mari berlupa
Mari bergila
Hingga malam turun berganti
Terjaga tanpa sapa
Berlalu tanpa lagu
Bekukan sumbang alunan dua simfoni
Seekor gagak bergegas kepakkan sayap
Sang ular menjalari liang
Dan kau masih tegak di situ rupanya
art_ butre
Bandung
No comments:
Post a Comment