Friday, June 01, 2001

Mortimer J. Adler, Sang Ensiklopedis itu Telah Pergi

Koran Tempo, 1 Juni 2001

Mortimer J. Adler, pendidik dropout SMA yang menjadi filsuf di usia 15 tahun itu, telah meninggal dunia, Kamis (28/6/2001), di kediamannya, San Mateo, California, Amerika Serikat.

Orang mengenalnya sebagai editor kepala Encyclopedia Britannica, ensiklopedi paling dihormati di dunia pemikiran dan pendidikan. Tapi, dia juga pelopor gerakan pendidikan liberal. Dia melakukan revolusi pemikiran di Amerika dengan menekankan bahwa membaca karya-karya agung (great books) adalah kunci memahami kondisi manusia.



Kala dia wafat di usia 98 tahun, Adler telah mewariskan suatu usaha yang sangat berharga: buku berseri Great Books of the Western World yang memuat karya-karya klasik filsafat yang penting. Untuk itu, Sang Ensiklopedis jadi sebutan umum bagi dirinya.

Buku tersebut merupakan wujud dari gagasannya bahwa pendidikan yang baik adalah membaca karya klasik, terutama dari tradisi Barat. Selain itu, dia juga mengedit dan menulis lebih dari 60 buku, seperti How to Read a Book: The Art of Getting a Liberal Education dan Aristotle for Everybody.

Karirnya berawal di tahun 1929. Kala itu, Adler mengikuti acara makan malam di Yale Club New York bersama Robert Maynard Hutchins yang baru saja terpilih sebagai rektor Universitas Chicago. Mantan dekan Yale Law School itu mengaku kepada Adler bahwa dia tak tahu apa-apa soal pendidikan. Dia bertanya padanya, apa yang diingatnya tentang masa-masa kuliah dulu.

Adler menjawab bahwa satu-satunya yang membuatnya terkesan adalah kelas buku klasik yang diajarkan John Erskine. Mata Hutchins bersinar dan meminta Adler menyebut beberapa judul buku itu. Adler malah membuat yang lebih baik: dia menyusun daftar bacaan.

Adler memberikan daftar itu kepada Hutchins. "Dia terbelalak --ada 65 pengarang di sana-- dan dia bilang 'Ya, Tuhan, mungkinkah kau percaya bahwa selama empat tahun di Oberlin dan Yale, aku cuma membaca tiga dari buku ini?'," kata Adler dalam sebuah wawancara dengan Chicago Tribune tahun 1988.

"Dalam kasus ini, kau tak berpendidikan," balas Adler. Hutchins tampak terpukul dan berteriak, "Aku tahu itu".

Tahun berikutnya, Adler bergabung dengan Hutchins di Universitas Chicago dan meluncurkan program buku agungnya. Itu menjadi bagian integral dari eksperimen pendidikan tinggi Hutchins, termasuk menghapuskan football dan perkumpulan sehobi dan memberikan ujian komperhensif.

Tahun 1946, Adler dan Hutchins memulai Great Books Program dengan mengundang setiap orang dewasa untuk bertemu dua minggu sekali mendiskusikan satu buku klasik. Dalam setahun, lebih dari 7000 orang di Chicago sudah membaca Plato dan Hippocrates dan terlibat dalam diskusi. Setahun kemudian, program itu telah menyebar ke 43 ribu orang di 300 kota lintas negara. Untuk memfasilitasi materinya, Encyclopaedia Britannica mencetak ulang 433 buku-buku agung dalam satu set berisi 54 volume.

Adler juga memimpin produksi Syntopicon, satu sintesa dari 102 gagasan agung dari buku-buku klasik. Projek senilai US$ 1 juta ini disusun oleh 60 penulis, temasuk Saul Bellow, satu pengarang besar Amerika.

Adler lalu mendirikan sebuah program pendidikan yang disebut Paideia Project yang berusaha mengenalkan diskusi Socratik tentang gagasan-gagasan agung untuk sekolah dasar dan menengah. "Pendidikan terbaik untuk yang terbaik adalah pendidikan terbaik untuk semua" adalah moto progam ini. Namun, gagasannya ini, seperti juga bukunya, dianggap elitis oleh sebagian pendidik.

Revisi pertama koleksi Great Books dilakukan 40 tahun setelah edisi aslinya. Perubahan yang terjadi menunjukkan usahanya untuk menampung kritik yang menyerangnya. Koleksinya pun membengkak jadi 60 volume. Edisi terbaru ini termasuk 45 pemikir dan pengarang abad ke-20, seperti George Orwell, John Maynard Keynes, Claude Levi-Strauss, dan empat perempuan, Willa Cather, Jane Austen, George Eliot, dan Virginia Woolf. Tambahan ini direkomendasikan oleh sebuah panel diskusi orang terkenal, termasuk pemenang Nobel Sastra Octavio Paz.

Tapi, kritik belum tuntas. Koleksi itu cuma memasukkan Don Quixote-nya Cervantes sebagai satu-satunya karya dari budaya Spanyol. Juga, tak ada kontribusi sama sekali dari orang berkulit hitam, seperti Harriet Beecher Stowe atau WEB DuBois. Henry Louis Gates, sarjana Afro-American, mengecam habis Adler.

Adler tak menyesali, malah membalasnya. Ketiadaan pengarang Latin karena "Octavio Paz tak merekomendasikan apapun," katanya. Tak adanya orang kulit hitam, karena "Mereka tidak menulis buku yang baik satu pun". Tak ada pengarang Asia? "Jika mereka ingin tinggal di Jepang, mereka harus tinggal di Jepang," katanya pedas.

Allan Bloom, filsuf politik yang menulis karya kontroversial The Closing of the American Mind (1987), menganggap Adler tak lebih dari "pengusaha jenius" yang gagasannya sebenarnya "tak punya substansi".

Suatu kali Adler ditanyai oleh Chicago Tribune, apakah dia tak menyesal menghabiskan waktu cuma menyebarluaskan gagasan tua dan tidak melahirkan gagasan baru. "Sesungguhnya tak ada gagasan baru," katanya. "Apa yang kulakukan adalah mencoba memasukkan kembali masa lalu yang hilang dari abad 20, untuk membuat gagasan penting sejelas mungkin bagi siapapun," tangkisnya.

Adler mengklaim bahwa tugasnya sebagai filsuf adalah membuat gagasan petning menjadi jelas, karena "Kupikir pemahaman dan kebijaksanaan adalah dua nilai tertinggi yang dapat diraih manusia," katanya. Apapun kecamannya, faktanya Adler adalah satu dari sedikit filsuf yang sukses secara finansial dan terkenal.

Filsuf yang Dropout dari SMA

Adler lahir pada 28 Desember 1902. Dia adalah putra seorang pedagang perhiasan New York dan menjadi pemikir independen sejak usia dini. Dia dropout dari SMA di usia 14 tahun lantaran menolak perintah kepala sekolahnya untuk memecat seorang staf dari koran sekolah yang dipimpinnya, New York Sun.

Dia mulai berfilsafat di usia 15 tahun, ketika dia menemukan bahwa filsuf Inggris, John Stuart Mill, telah membaca Dialog Plato ketika berusia lima tahun. Adler lalu masuk Universitas Columbia dengan beasiswa dan selesai dalam tiga tahun. Walaupun dia masuk Phi Beta Kappa (organisasi kesenian dan ilmu pengetahuan liberal tertua dan terhormat di AS), dia gagal menerima derajat bachelor karena menolak ujian berenang (Akhirnya kampus itu mengubah aturan di tahun 1983 dan menyerahkan gelar itu pada Adler).

Lima tahun kemudian, 1928, dia meraih doktor filsafat di Universitas Chicago dan jadi satu-satunya orang yang yang meraih doktor tanpa punya gelar bachelor, master, dan ijazah SMA. Adler meninggalkan Chicago dan mendirikan Institute for Philosophical Research tahun 1952.

Tahun 1974, dia jadi editor kepala Encyclopaedia Britannica yang disusunnya kembali dalam referensi cepat Micropedia dan esai berorientasi topik yang dikumpulkan dalam Macropedia.

Kala wafat, dia meninggalkan empat anak, enam cucu, dan dua cicit.

(Kurniawan/chicago tribune/nytimes/reuters/ap)


Bibliografi Utama Adler

Sebagai Editor
  • Great Books of the Western World (edisi I, 52 vols, 1952; Edisi kedua 60 vols, 1990)
  • The Great Ideas, A Syntopicon of Great Books of the Western World (1952)
  • The Annals of America (1968)
  • Propaedia: Outline of Knowledge and Guide to the Britannica (1974)
  • The Revolutionary Years: Britannica's Book of the American Revolution (1976)
  • Dialectic (1927)
  • How to Read a Book: The Art of Getting a Liberal Education (1940)
  • A Dialectic of Morals, Towards the Foundations of Political Philosophy (1941)
  • How to Think About War and Peace (1944)
  • Research on Freedom (1954)
  • The Great Ideas Program (10 vol, 1959-1963)
  • Great Ideas from the Great Books (1961)
  • Reforming Education: The Schooling of a People and Their Education Beyond Schooling (1977)
  • Aristotle for Everybody: Difficult Thought Made Easy (1978)
  • How to Think About God- A Guide for the 20th-Century Pagan (1980)
  • Six Great Ideas (1981)
  • Ten Philosophical Mistakes (1985)
  • Reforming Education: The Opening of the American Mind (1988)
  • Adler's Philosophical Dictionary (1995)
  • The Capitalist Manifesto (1958) bersama Louis O. Kelso
  • The New Capitalists: A Proposal to Free Economic Growth from the Slavery of Savings (1961)
  • The Revolution in Education (1958) bersama Milton Mayer
  • bersama Robert M. Hutchins
  • The Great Ideas Today (1961-1977)
  • Gateway to the Great Books (10 vols., 1963)

No comments:

Post a Comment

Searching...

Custom Search